semenjak meninggalnya orang tuaku semua menjadi berantakan

Hai, maaf ya aku egois, mungkin ceritaku ini ga sebanding dengan orang-orang yang lebih berat kehidupannya, tapi hanya disini aku bisa bercerita tanpa membebankan pikiran orang-orang terdekatku. walaupun membebankan pikiran kalian sih hehe, maaf yaa•́ ‿ ,•̀

Dulu keluargaku Cemara seperti keluarga lainnya, tidak ada masalah apapun yang berdatangan cuma ya masalah ekonomi keluarga kami yang menipis, ayahku mempunyai penyakit asma karena dia aktif merokok tapi udah berhenti karena paru-parunya sudah tidak kuat, beberapa tahun berlalu ibuku jatuh sakit menderita stroke ringan yang membuat dirinya hanya bisa terbaring lemah dikasur begitu pula juga dengan ayahku yang ikut jatuh sakit karena asmanya.

Aku adalah anak terakhir dari 3 bersaudara, kakakku sebagai anak kedua sudah menikah, sudah 1 tahun lebih juga kakakku membantu merawat ortuku tiba” mendapat kabar bahwa mertua dikampungnya sedang ikut sakit juga dan ia bersianatif merawat mertuanya yang sedang sakit dengan ikut pulang bersama suaminya ke kampung, meninggalkan kedua ortu kami yang sedang sakit. Mungkin dikira Kakakku ortu ku bakalan aman dan sembuh disini karena banyak orang disini yang bisa merawat mereka tanpa memerlukan bantuan dia.

Tapi itu adalah hal yang salah, membuat ia dicaci maki oleh saudaraku yang pertama, karena meninggalkan kedua ortuku dan dianggap telah durhaka lebih memilih mertua dibandingkan ortu sendiri, padahal bisa saja suaminya pulang sendiri merawat ortunya.

kesalahan terbesarnya juga adalah aku sendiri, posisinya saat itu aku masih remaja mungkin sekitar umur hipwee.com yang suka membentak ortuku karena malas tidak mau membantu, membuatku ikut juga membentak mereka padahal mereka tidak salah. ada setitik penyesalan setiap kali membentak mereka.

seiring berjalannya waktu ortuku tidak kunjung sembuh dari penyakitnya, sudah berbagai obatan dilakukan seperti terapi, rujuk ke RS buat cuci darah ataupun rawat inap pun juga sudah dilakukan. Modal pembiayaan RS kami menggunakan BPJS, karena kami berasal dari keluarga yang tidak mampu.

keadaan ayah makin drop karena kebanyakan makan obat dan tenggorkannya kesumbat hingga sangat disayangkan Allah SWT memanggil lebih cepat diumurnya 54 tahun ditanggal 29 November 2019 yang lalu. Ayahku meninggal membuat ibuku drop untuk kedua kalinya terkena stroke dan menyusul ayahku beda satu bulan yaitu 25 Desember 2019 diumurnya 53 tahun. Ternyata Allah sayang banget ya sama mereka, dipanggilnya secepat itu.
aku kehilangan setengah hidupku saat itu. Menangis tiap malam, terus bertanya, kenapa? KENAPA SECEPAT INI?! Hatiku tidak ikhlas melepaskan mereka, hatiku menuntut meminta agar mereka dikembalikan lagi, orang” di sekitarku hanya bisa berkata sabar. Tapi lain disisi hatku “Gampang banget ngomongnya, coba kalian yang rasain! Biar ngerti apa itu kehilangan orang yang disayang, apalagi ortuku sendiri.” ucap Hatiku begitu dendam.

Permasalahan kedua mulai terjadi, karena ortuku sudah meninggal membuat kakakku yang pertama dendam kepada Kakak kedua dan ketiga dikarenakan ga becus sebagai anak tidak bisa merawat ortuku dan begitu sebaliknya kakak kedua juga membenci dia karena hanya bisa menyalahkan kematian ortuku karena kesalahan dirinya yang pergi meninggalkan mereka.

berselang berjalannya waktu, ekonomi kami mulai makin menipis. Rumah peninggalan ortuku juga makin kotor tidak terawat, aku bukannya tidak mau membersihkan tetapi setiap kali membersihkan pasti nantinya berserakan lagi karena ulah keponakanku yang masih kecil, makin dibersihkan makin banyak berseraknya membuatku pasrah menunggu kakak keduaku pindah dari rumah ini karena semenjak ortuku meninggal ia memutuskan untuk tinggal disini untuk menjaga amanah merawat kami.

Untuk bertahan hidup sehari-hari juga, aku bekerja ditoko kakakku yang pertama, segala kebutuhan yang kurang dirumah aku sedikit-dikit membantu, bukannya apa terkadang kakakku yang kedua ini jarang sekali memasak membuatku sering kelaparan membuatku mempunyai dendam kesumat juga.
sedangkan kakak ketigaku dia masih begitu-begitu saja tidak ada perubahan sama sekali, tetap menjadi orang yang egois mementingkan jalan hidupnya, berbeda sekali saat masih SMP begitu rajin membantu kakakku yang pertama menjaga toko.

sudah tahun 2022 umurku sekarang 16 thn, pertengkaran antar saudaraku sering terjadi, perdamaian hanya terlihat sesekali didepan orang-orang.

kakak pertamaku berubah menjadi orang yang keras, egois, dan sekarang dirinya menjadi orang yang suka meremehkan, karena kedua kakakku lainnya tidak berguna, hanya bisa menyusahkan orang” disekitar. Berbeda dengannya yang sudah berpenghasilan sejak lama, sifatnya suka membanding-bandingkan saudara sendiri dengan orang lain, lebih menyuruh kami untuk mati saja atau bahkan ga usah lahir sekalipun.

Dan juga aku berpendapat bahwa orang lain juga berpikir hal yang sama bahwa kami ini hanya bisa menyusahkan orang” tanpa usaha-usaha sedikitpun.

hari ini, kakak kedua dan ketigaku sudah tidak dianggap lagi sebagai saudara oleh kakak pertamaku, karena tidak bisa diandalkan dan diberitahu karena mereka suka menyangkal yang dibilang.

kakak ketiga begitu dendam kepadaku, karena cuma aku satu-satunya yang masih patuh kepada kk pertamaku karena cuma kk pertamaku yang bisa membiayaiku sekolah dan hal lainnya.

kk ketigaku sudah sakit hati diceramahi oleh kk pertamaku dirumahnya, berbagai roasting terus dicetuskan.
aku tidak berani menatap wajah kk ketigaku malam ini dan seterusnya. kami pulang kerumah, aku begitu ketakutan saat ia membawa motornya begitu kencang bak kesetanan, apa ia ingin membunuhku?

“Puas kau bawa aku kesini? BAB*!”
kata-kata yang ia ucapkan berhasil membuat air mataku mengalir deras yang kutahan dari tadi dirumah kk pertamaku.

aku masuk kekamarku pelan, dan mulai menutup pintu, menangis dalam diam dan mulai menyakiti diri agar bisa memenangkan diri.

apa yang harus kulakukan sekarang? apakah aku masih bisa bertahan hingga kedepannya?

entah rasanya kosong banget didalam sini…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *