Begitu banyak masalah menimpa setelah kepergian sang Ibu. Tak lama sang Ibu pergi, Ayah menikah lagi tanpa memberi jeda dan tanpa mendengarkan suara kami sebagai Anak. Rumah yang tak mau kedatangan orang asing, nyatanya justru datang dan tiba bisa berbuat apa-apa karena sudah memilih jalan ini. Sampai-sampai saya tak hadir ketika acara itu. Dari awal adanya orang Asing tersebut, keadaan rumah tak lagi harmonis perdebafan selalu dijumpai setiap waktu hanya karena Ayah yang membela orang asing yang meskipun dia salah tetap saja anak yang dipandang salah. Sampai sampai aku harus merasa pergi untuk melanjutkan pendidikan diluar kota hanya karena tidak sanggup melihat mereka. Sampai pada akhirnya rumah pun di bagi 2 dan kami tidak satu atap dengan Ayah karena menghindar dari wanita itu yang tukang ngadu.
Selain masalah itu, aku memiliki saudara kandung yang selalu membuat onar dan membuat pikiran ini jadi depresi hanya karena kesalahan dia yang diulang-ulang namun berdampak juga pada saya. Saya selalu menahan emosi saat dia membuat masalah karena saya akan selalu disalahkan juga oleh Ayah saya.
Lantas bagaimana cara saya untuk bisa bertahan dengan permasalahan yang tak habis -habis dengan keadaan seperti ini, saya lebih memilih diam namun terkadang saya lelah dengan semua ini
