pacarku memiliki kebiasaan yang membuat aku risih

Saya berpacaran dengan mantan teman saya. Teman saya sudah mengingatkan jangan berhubungan terlalu jauh karna takut saya nantinya dirusak. Dan dia juga bilang ‘sudah cukup aku saja yg dirusak sama dia’. Tapi saya sudah berteman dekat dengan mantan teman saya yg kini jadi pacar saya itu. Tapi saya tetap bebal hingga pertemanan saya merenggang. Saat mulai berpacaran (kebetulan kami LDR Surabaya-Bandung) pacar saya akhirnya jujur kalau dia hobi check in. Dia selalu mencari mangsa untuk dijadikan pelampiasan gairahnya. Namun dia bilang karna saya gadis yg masih belum pernah dijamah siapapun, dia tidak akan melakukan itu pada saya. Dia pun berniat untuk berhenti dari kebiasaannya itu dan meminta dukungan saya.

Lalu siang tadi kami chatting via whatsapp, dia bilang sedang main twitter. Yg dimaksud sebenarnya adalah menonton video-video porno lewat twitter. Saya pun memaklumi karna jika untuk langsung berhenti tidak mungkin. Saya pun berpesan ‘yaudah dibatasi aja sendiri, jangan sering sering ya. Dikurangi sedikit sedikit’ lalu dia memfoto kamar mandi tempat dia dimana berada. Saya langsung paham bahwa dia sedang c*li. Lalu dia memfoto jika sudah di kasur. Dia bilang ‘mau liat ga? liat punyaku. Biar ga kalah sama temenmu’ lalu saya bilang tidak mau tidak usah aneh-aneh. Lalu beberapa saat tiba-tiba dia mengirimi saya foto kemaluannya yg tengah berdiri dan saya sangat kaget. saya tidak membalas pesannya sesaat sampai pesan itu dihapus oleh dia.

Awalnya dia tidak seperti merasa bersalah, saya yg shock pun tegas jika itu tidak lah lucu. Setelahnya dia meminta maaf berulang kali dan menelepon, lalu saya tertidur. Saat bangun ternyata dia mengirimi pesan permintaan maaf lagi. Saya akhirnya membalas dengan memaklumi kebiasaan lamanya. Saya memohon dia untuk berubah karena saya menginginkan hubungan yg sehat. Saya akan membantu dia untuk berhenti dari kebiasaan buruknya itu. Lalu langkah apa yg perlu saya lakukan pertama kali? dan apakah tindakan saya tadi benar? Saya merasa bahwa dia bukan harus ditinggalkan, namun harus dibantu untuk bebas dari kebiasaannya dan jadi lebih baik. Begitu saja

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *