Orang Tua Otoriter yang Membuat Hidup Ku Hancur

Hai! Usiaku saat ini menginjak 25 tahun. Aku sengaja mengetik tulisan ini karena aku tidak tau kepada siapa aku dapat bercerita, hihi. Emm okei, sebelum aku cerita, aku mau menjelaskan sedikit tentangku. Aku adalah seorang anak laki-laki, satu-satunya, yaaah atau yang biasa disebut si anak tunggal, hahah. Aku dulu memiliki adik, tapi dia meninggal ketika baru merasakan dinginnya dunia. Aku lulusan salah satu kampus swasta di Jawa Timur. Okei mungkin itu cukup tentangku ya.

Sekarang aku mulai ceritanya ya..
Saat di awal kalian baca tadi, kalian mungkin berpikiran yaa bahwa si anak tunggal itu enak, selalu dituruti ini itu, semuanya dibolehkan, dimanja.. iya kan? Mengaku saja… hahah 🙂
Tapi kenyataannya tidak dengan aku kok ^^
Ada yang tau kenapa? Yup, I live with a strict & over protective parents. Aku tau maksud mereka baik bahwa mereka ingin si anak tunggal ini nggak kenapa-kenapa. But.. tolong.. beri dia “ruang” sendiri untuk menentukan perjalanannya..

Aku mau bilang, AKU CAPEK HATI…
Rumah yang seharusnya menjadi tempat nyaman, keluarga yang seharusnya menjadi tempat bertukar pikiran, tempat berdiskusi berbagai masalah, tapi bagi aku itu tidak.. Setiap kali aku pulang ke rumah, aku selalu merasa bahwa rumah ini adalah penjara tempat orang bersalah. Aku bukan tidak bersyukur memiliki orang tua seperti kalian, tapi maaf, aku tidak suka dengan cara kalian yang notabene nya selalu “memaksa” tanpa mau memberikan kesempatan untuk menyampaikan mauku seperti apa. Setiap aku ingin mengutarakan maksud dari mauku, selalu mereka bilang dengan emosinya “kenapa sih kamu selalu membantah?!?!?” “kami ini sudah membiayai kamu dari kamu kecil, kenapa kamu seperti ini sekarang?”. Selama ini aku hanya bisa diam, karena percuma aku mengutarakan juga dianggap salah dan membantah mereka. Aku tidak ada tempat cerita. 

Dan kalau kalian tau, itu sampai berdampak ke diriku sendiri. Jujur sampai saat ini aku masih suka bingung untuk mengambil sebuah keputusan. Karena apa cobaaaa? Hihi ^^ Ya karena aku selalu dipaksa untuk mengikuti sebuah keputusan, bukan dilatih untuk membuat keputusan, ibaratnya aku ini dibiarkan mengikuti arus yang deras tanpa ada usaha untuk melawan arusnya  Gapapa kok, lama-lama si anak tunggal juga tenggelam dan hanyut lalu hilang 🙂

Aku sering berandai tentang adikku, seadainnya dia masih ada.. dia akan jadi tempat berbagi cerita sekarang.. ^^ mas jadi ada temennya… hahah… Apa mas nyusul adik aja yaa? hihi
Karena cara orang tua ku yang kyk gitu, sekarang selalu tertutup dengan mereka.. Sebetulnya aku ingin cerita, tapi aku pasti selalu dianggap salah pada ujungnya ^^, bisa dibilang aku takut untuk cerita apapun ke orang tua ku sendiri karena mereka tidak mau mendengar dan memahami dengan baik apa masalahnya 🙂

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *