malam itu adalah malam terburuk didalam hidupku

waktu usia ku 11 tahun, orang tuaku berkerja, aku memiliki 3 kaka, dan dirumah aku hanya bersama kaka ke3 aku. waktu itu saat hujan lebat dimalam hari, rumahku bocor, dan aku takut kegelapan, aku ingin mengambil kain pel di kamar mandi belakang, karena gelap aku tidak berani. aku minta tolong kaka ku untuk mengambilkan kain pel, tetapi dia meminta aku 1 syarat. aku meng-iyakan apa yang kaka aku ingin, karena aku tak memikirkan hal lain, yang ku pikirkan merapihkan rumah yang bocor. setelah aku menyelesaikan merapihkan rumah, kakaku memanggil menyuruhku kekamarnya, dan dia bilang “adek kan tadi mas minta syarat, mas minta kamu jangan kasih tau mama papa kalau mas ngerokok” karena aku fikir mama ku sudah tau dan aku mengiyakan saja apa yang dia mau.

lalu dia meminta syarat lagi, dan menyuruhku untuk berjanji tidak bilang kesiapapun, aku yang takut ada pertengkaran antara aku dengan dia, dan aku harus bersikap baik ke kakaku (disuruh mamaku agar tidak bertengkar) aku mengiyakan lagi, dan dia meminta aku menghisap kelaminnya, sunggu pikiranku ngebleng, disaat itu hujan lebat dan aku sangat sangat takut, aku tak bisa meminta bantuan kesiapapun, aku msih terlalu takut, aku pergi keluar rumah, dan menangis diteras, aku berfikir jika aku keluar rumah mungkin bisa kabur jika kaka aku melakukan hal aneh. aku dan kaka ku saling berteriak, kakaku suruh aku mendekat dengannya, tapi aku tidak berani, aku terlalu takut dengannya, aku gak kefikiran kaka yang paling aku sayang berperilaku seperti itu, dan aku buat pilihan, aku yang diluar rumah atau kakaku yang diluar rumah, dan kaka ku lebih memilih pergi dari rumah, aku takut, semakin takut jika orang tuaku mengetahui hal ini, aku gak ingin keluargaku hancur, kakakku kembali dan meminta maaf, kakakku ingin memelukku tetapi aku menolak,

kami saling diam, aku diam ketakutan dan kecewa, dan aku tidak tau apa yang dipikirannya, tidak lama kakaku berbicara, mengapa kakakku menyuruhku melakukan itu, kakakku kecewa denganku, karena kelahirannku kasih sayang orang tuaku berpindah kepadaku, dan kakakku selalu emosi melihatku, aku menangis, dan aku bilang “mama papa selalu dekat dengan adek karena mereka curhat, mereka bilang mengapa kaka kamu sekarang memberontak, kaka kamu tidak ingin dekat mama papa lagi” sebenarnya aku juga jengah setiap saat mama papaku selalu curhat tentang kaka ku, tapi karna aku tau mereka sakit hati anak kesayangannya dulu sudah menjauh. tapi kaka aku gak percaya apa yang aku bilang, tak lama mamaku pulang, dan aku langsung masuk kamar pura pura tidur.. sampai sekarang, setiap malam aku selalu menangis dan mimpi kejadian itu, aku ingin curhat tapi itu terlalu privasi, aku hanya ingin aku bisa melupakan itu, aku berfikir kalau aku gak ada mungkin kasih sayang kakaku kembali, dan didepan mamaku, saat “dia” kakak ke 3 ku bertengkar dengan kaka ke2ku didepan ibuku, dia bilang benci dan sangat benci dengan ku, tapi mamaku tidak membela aku mamaku gk berbicara apapun, ketakutan aku terhadap diriku semakin membesar, aku selalu teringat kata benci itu, kaka kandungku sendiri, kaka yang dulu sangat sayang padaku, kaka yang paling menjagaku daripada kakaku yang lain bilang benci kepadaku, hati ku terasa sakit, aku gak berani untuk curhat kesiapapun, setiap malam selalu aku ingat semua kejadian burukku, dan masih banyak lagi, maaf jika kata katanya sulit diartikan, aku tidak bisa berfikir dengan baik… bagaimana pendapat kalian? apa yang harus aku lakukan?

1 thought on “malam itu adalah malam terburuk didalam hidupku”

  1. kamu harus tegas sama diri kamu sendiri… kamu juga harus kuat.

    jangan sampai terjadi *kembali/terulang.

    kamu juga harus cerita apapun hasilnya…. kesalahan bukan ada di kamu.
    berpindah kasih sayang juga bukan jadi alasan melakukan hal itu terhadap *adik.

    mungkin berat tapi diam aja ga akan memperbaiki keadaan.

    tidak semua manusia bisa berubah jadi baik…

    semoga hal ini tidak menjadi trauma untuk kamu..
    yang kamu butuhkan sekarang orang yang paling dekat sama kamu.

    cerita ke mereka jangan takut untuk kehilangan.

    karna *kebenaran harus di ungkap
    dan Asusila tidak untuk *disembunyikan walau alasannya adalah tidak ingin menghancurkan *keluarga

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *