Halo, namaku Rieta, bisa di panggil Rie (ini nama samaran)
Aku mau curhat sedikit tentang cita-cita yang aku punya dan banyaknya kebimbangan dalam setiap prosesnya. Sebelumnya, kita perkenalan dulu.
Aku anak kelas 7 SMP, umurku 12 tahun, dan aku punya dua adek perempuan. Papa aku orangnya cukup tegas, dia galak tapi nggak pernah main tangan, kalau mama orangnya lembut, meski kalau marah ya … sama aja dengan ibu ibu yang lain, galak. Waktu masih SD, aku suka nulis, bahkan dulu hasil tulisan aku itu aku jual. Misalkan cerita dongeng kancil atau cerita tentang putri disney, satu cerita itu harganya 5.000, dan itu laku. Aku jadi bisa menyalurkan hobi dan punya uang jajan tambahan sekaligus.
Hobi aku itu ternyata nggak hilabng seperti anak kecil lainnya, itu terus aku bawa sampai sekaqrang sudah masuk SMP, aku mujlai ikut lomba cerpen atau puisi diam diam, yang nantiunya akan diterbitkan secara antologi. Sampai … aku baru tau kalau hal yang aku sebut hobi dari kecil itu, kalau serius bisa menghasilkan uang yang banyak! Saat ini kan banyak platfrom menulis novel online yang setiap babnya berbayar. Aku diam-diam menulis disana, novel yang kutulis cukup laku, sampai suatu hari, laptop aku rusak, biaya perbaikannya sampai 2jt, disana papa marah, dia tanya aku pakai laptop ini buat apa aja, sedangkan mama ngebela aku dan bilang kalau ini aku pakai untuk sekolah.
Setelah itu, aku lanjut nulis di HP, karena laptop masih di service, meski sering di tegur mama karena main HP terus, aku tetap menulis, karena bagi aku waktu itu, menulis sudah seperti makanan untukku. Sangat candu dan bisa membuatku mati jika melewatkannya sehari saja.
Sampai kemudian, suatu hari HP aku masuk mesin cuci! Itu karena saat jemur pakaian aku sambil menulis dan lupa kalau HP ku aku taruh di atas pengering, saat mesin cucinya di giling, jatuhlah HP ku.
Sama seperti sebelumnya, papa marah, dan karena itu adalah kejadian kedua, jelas aku intropeksi diri. Apa mungkin, ini upaya Tuhan untuk menjelaskan kepadaku kalau menulis memang bukan jalanku?
