Aku selalu berfikir bahwa aku membenci kakak ku, itu karena bahkan jika dia mengotori lantai, memberantakan pakaian, menaruh pakaian kotor sembarangan dan melepas sepatu semaunya dia tidak pernah di marahin hanya sekedar di tegur biasa
Sedangkan jika aku yang melakukan semua itu ibuku akan mengomeli lebih dari 5jam.
Aku selalu mengeluh pada ibuku bahwa dia terlalu pilih kasih. Namun, ibuku akan membantah keras itu dan malah mengomeli ku
Dia selalu membanggakan cara mendidiknya yang selalu menyindirku dengan kata-kata yang sama berulang kali dia bilang “kalo emak orang lain udah di pukul-pukul anaknya tau gak?!” Aku bahkan lebih suka di pukul daripada kata-kata yang membuat ku menyalahkan diri sendiri
Suatu hari ibuku kembali menyindirku, mungkin karena aku tidak bisa menahannya lagi emosi ku meledak seketika dan membantah semua perkataan nya. Namun, siapa aku yang bisa membantahnya?
Dia selalu mengancam akan memberi tahu kakak tertua kami agar aku di marahin
Aku hanya ingin di puji atas apa yang telah ku lakukan, setidaknya itu perubahan yang sudah ku usahakan tapi aku selalu kurang di matanya
Aku ingin menangis tapi mereka akan bilang bahwa pikiran ku menyimpang dan cengeng, jadi aku selalu menahan dengan segala cara agar aku tidak menangis