Hi, saya seorang bride-to-be, pernikahan saya akan diadakan tahun 2024 mendatang. Tapi dkg saya suka galau, krn kdg mkir normal ga ya untuk merasa ragu dgn pilihan pasangan sendiri spt ini? Saya ngerasa apa yg saya pilih ini bnr? Tp kdg saya coba positif aja krn hal-Hal yg d lakuin pasangan saya ke saya pun semuany hal-hal yg mungkin banyak wanita di luar Sana yg juga mengharapkannya, jd saya mencoba untuk tidak meragukan pilihan saya.
Tp seiring berjalanny waktu, sudah sepantas dan selayaknya pasangan pada umum nya kami melakukan persiapan” untuk pernikahan kami, tapi ada hal” yg membuat kami menjadi semakin enggan untuk melaksanakn pesta pernikahan kami (jd hanya melakukan di catatan sipil saja, ibarat yg penting sah). Hal-hal ini kami rasakan karena pihak dari keluarga pasangan saya (pihak orang tua lelaki) yg terlalu ikut campur dan mengatur sebagaimana harusny pernikahan kami. Salah satu Hal nya adalah, ayah dia tidak menginzinkan kakek nya (ayah kandung dr ayah calon suami saya) untuk dtg ke pernikahan kami dikarenakan masa lalu Antara kedua orang itu tidak baik, dia sampai mengatakan klu kami memang sampai mengundang kakek nya, Maka ia tidak akan mau dtg ke pernikahan kami, dan kami tau Hal tsb akan mem-boycot pernikahan kami yg brrti sebagian bsr dr keluarga pihak lelaki tidak akan mau dtg juga. Sdgkn kami merasa, itu merupakan Hak kami untuk mengundang siapa saja ke acara pernikahan kami.
Tidak hanya itu, mereka jg bahkan sampai mencoba untuk menentukan lagu yg akan dimainkan sbg lagu pengantar masuk ketika saya akan walking down the aisle nantinya. Dan masih ada bbrp banyak Hal lagi lainnya, dan hal” tsb membuat saya dan pasangan mulai merasa jengkel, krn seharusnya ini hari ini pernikahan kami. Tapi kami tidak dapat banyak berkata banyak di karenakan beliau adalh seorang yg sangat keras kepala dan sangat emosian, dan dia betul” akan melakukan apa Saja yg dia lakukan baik apapun itu asalkan itu hal yg dia mau, tidak peduli itu merugikan org lain atau tidak, yg penting hal” yg dia mau terpenuhi. Jd tolong mohon saranny kami hrus bagaimana untuk menghadapiny, krn kami bnr” sudah merasa sangat tidak nyaman dgn hal ini dan merasa di titik dmn kami tidak ingin merayakan pernikahan kami scr besar”an (melakukan pesta pd umumny). Di mohon sarannya.