Bagi Tips dong untuk melupakan seseorang

mau minta saran dong gimana cara melupakan perasaan kagum dan suka kepada orang. aku udah menyukai dia diam-diam selama 4 tahun ini. sadar diri sih bakal ditolak tapi akunya aja pintar masih kagum dan suka sama dia. mana udah malam lagi hujan lagi tiba-tiba rindu dia lagi haduuuuh makin komplit galaunya. kadang suka kepikaran dia dan tebersit namanya dihati. udah mencoba membuka hati ke orang lain tapi gak bisa. dia terlalu sempurna . mau nyalahin diri sendiri sih kok bisa-bisanya sekali suka kok sama orang kayak dia. kan sekarang jadi sakit sendiri, karna ndak ada yang bisa kayak dia. dia mah paket komplit banget.

2 thoughts on “Bagi Tips dong untuk melupakan seseorang”

  1. Aku pernah ngalamin kayak gitu juga. Aku pernah menyukai teman sd ku dari kelas 5 sd sampai 9 smp. Lalu, aku berhenti menyukainya karena dia punya banyak mantan pacar dan aku pikir waktu itu mengapa aku harus menyukai orang yang punya banyak mantan, sedangkan aku sendiri aja belum pernah pacaran (pikiran kolotku waktu itu sih, agak prik tapi gimana ya dah terjadi soalnyaa). Terus, aku mulai menyukai orang lain sampai kelas 2 SMA. Tapi, perasaan itu terhenti karena waktu itu ada kejadian pokoknya masalah gitu ya, dia itu kayak nyalahin aku gitu tanpa tau kejadian yang sebenarnya. Semenjak itu aku mulai hilang respect sama dia. Kemudian, aku menyukai orang lain lagi selama 1 tahun dan memutuskan berhenti karena aku merasa tidak pantas untuk ya kayak bersama dengannya. Lalu, aku menyukai teman kuliahku, ya gak sampai setahun sih, tapi dia itu cuek dan aku berpikir kalau aku gak tahan dengan laki-laki yang cuek 🙁

    Sudah nemu inti jawabannya? Kalau belum, aku jelasin yaah. Tapi, traktir baso aci yaa nanti? (hehe bercandaaa :v)

    Aku menyukai beberapa lelaki dan waktunya itu juga bisa dikatakan gak sebentar. Dari beberapa pengalaman itu, aku menyadari untuk melupakan seseorang harus mempunyai alasan. Saat kita menyukai orang lain, kita pasti punya alasan kenapa kita bisa suka. Entah itu dari fisiknya, ucapannya, kelakuannya, atau hal yang lainnya. Maka untuk melupakannya juga perlu alasan, entah itu dari fisiknya, ucapannya, kelakuannya, atau hal yang lainnya juga yang mungkin bisa membuatmu menyerah akan perasaanmu.

    Saat aku membaca curhatanmu, aku bisa tahu kalau kamu sangat menyukainya. Akan tetapi dia “terlalu sempurna”. Karena kesempurnaannya itu, kamu tidak bisa menyukai orang lain dan dia hanya satu-satunya di hatimu meskipun kamu berusaha mencari orang lain untuk menggantikannya. Tolong, jangan mencari orang lain lagi jika kamu masih sangat menyukainya. Takutnya itu membuat hatimu semakin sakit.
    Terus, disisi lain hatimu merasa sakit karena dia yang ‘terlalu sempurna’ tidak ada yang bisa menggantikannya tapi kamu merasa tidak bisa menggapainya. Dari sini aku merasa aneh, kamu serius mau melupakannya karena alasannya dia sulit digapai? Anehnya juga meskipun kamu merasa sakit tapi kamu masih tidak bisa berhenti untuk tidak menyukainya? Aneh kan? Itu artinya alasanmu belum kuat untuk bisa melupakannya.

    Jadi, pada intinya cara untuk melupakan seseorang kamu sukai adalah kamu harus punya alasan untuk melupakannya.

    Tapi, aku punya dua saran sih. Aku gak tau ini bakalan bisa menghapus kegalauanmu atau tidak. Masih mau baca kah?

    Pertama, daripada kamu berusaha untuk melupakannya mending kamu terima aja perasaan jika kamu masih sangat menyukainya. Maksudku, kamu lebih kayak kalau rindu ya rindu aja, kalau kamu seneng memikirkannya ya pikirin aja. Jangan ditepis perasaan itu, kamu harus menerimanya. Kalau kamu berpikir “plis gak usah mikirin dia lagi” kamu malah akan tambah kepikiran terus tentang dia. Kalau gitu ya, mending diterima aja jika perasaan menyukai itu muncul. Terus ya, meski kamu kepikiran terus tentang dia, tapi kamu harus berusaha untuk tidak mencari hal-hal yang berhubungan dengan dia, misalnya stop stalking akun medsos dia. Agar perasaanmu tidak membesar lagi. Jika kamu tidak punya alasan untuk melupakannya tapi setidaknya jangan biarkan perasaanmu sukamu ke dia semakin membuncah. Terus, kamu fokus aja ke impianmu jika punya ya. Pokok intinya kamu buat dirimu itu sibuk sehingga gak kepikiran lagi tentang dia. Aku yakin dengan berjalannya waktu kamu bisa melupakannya perlahan-lahan. Dan yaa kamu harus bisa belajar untuk membuka hatimu kepada orang lain. Kamu juga berhak bahagia 😉

    Saran keduaaa, hey kenapa kamu gak coba deket sama dia aja? Menurutku itu bukan ide yang buruk. Bagi orang yang menyukai diam-diam biasanya berpikir kalau itu saran yang buruk karena mereka tidak mencoba memulainya. Ayo, coba aja dulu. Caranya? Nggak tau, sih yang efektifnya itu kyk gimana. Kalau aku, dimulai dari chat dulu terus merembet ke topik-topik lainnya dan yaa mengalir aja gitu. Tapi, kalau kamu merasa gak pantas dengan dia karena dia ‘terlalu sempurna’, mau sampai kapan kamu ngestuck disitu? Masa kalau ada orang yang kayak dia gitu misalnya yaa, kamu bakalan menyukai diam-diam lagi? Cmon, ayolahhh kamu harus bisa melawan rasa takut itu. Kalau kamu merasa gak pantas, kenapa kamu tidak upgrade dirimu menjadi lebih baik aja sampai kamu merasa pantas jika bersanding dengannya? Kamu punya hak kok untuk memperjuangkan perasaanmu.

    So, gimana? Kamu mau milih mundur atau maju aja nih? Kalau mau mundur kamu harus punya alasan kuat tapi kalau kamu mau maju, ayo semangattt ngepepetinnyaa. Kalau kamu yakin kamu bisa, kamu pasti bisa kok. Apapun keputusanmu, aku pasti mendukungmu^^
    Thanks and see ya 🙂

  2. hanya orang lewat

    saran saya jangan paksakan untuk melupakan , jika di paksakan melupakan pasti malah teringat (jangan pernah melawan arus , ikuti arus tapi jangan terbawa arus) perlahan lahan saja, sibukkan diri dengan hobi yang dimiliki dan mendekatkan diri kepada tuhan dan minta kepada tuhan agar di bantu untuk melupakan orang tersebut dan di dekatkan dengan orang yang mengerti kamu. kamu pasti bisa melupakan nya.ingat sejauh apapun jodoh mu pasti akan bersaty , sebalik nya jika bukan jodoh mu sedekat apapun tidak akan bersatu.
    itu saja yang bisa sampaikan kak mohon maaf jika saya salah

    semangat kak

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *