Culture shock ini membuat aku syok

Saya pelajar Indonesia yang sedang belajar di Jepang. Siang tadi (3/15) ketika membeli soda di vending machine dekat sekolah, saya melihat ada kakek-kakek terjatuh. Saya dan dua orang teman saya mencoba menolong kakek tersebut karena lukanya parah (warning: pelipis robek hingga terlihat tulang di dalmnya), namun kakek tersebut bersikeras tidak ingin ditolong. Saya meminta tolong seorang wanita paruh baya Jepang untuk meleepon ambulans sembari saya dan teman-teman berusaha menahan kakek tersebut. Ambulans datang, dan petugas ambulans berusaha membujuk kakek tersebut, mereka entah pergi ke mana saya tidak lihat. Karena kebetulan dekat rumah saya, saya memutuskan ganti baju dulu sebelum kembali ke sekolah. Terakhir saya lihat, teman-teman saya berbicara dengan petugas ambulans.

Pulang sekolah saya sedikit berbincang dengan teman saya yang tadi ikut membantu. Dia bilang kalau petugas ambulans memperingatinya jika ada orang yang tidak ingin dibantu seharusnya dibiarkan saja. Saya yang mendengarnya merasa sangat menyesal dan menyalahkan diri saya. Saya merasa sangat bodoh karena memaksakan kehendak saya. Saya terus menangis semenjak pulang sekolah, meratapi betapa bodohnya saya. Padahal saya tahu kultur orang Indonesia dan Jepang berbeda, jika memang tidak diminta seharusnya tidak saya lakukan, tapi saya spontan melakukan hal tersebut.

Saya tidak bermaksud mencari perhatian dengan mengatakan hal demikian. Saya benar-benar menyesal atas sikap sok saya dan merasa tidak ada artinya saya hidup. Apa yang harus saya lakukan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *