Waktu kecil ku mengalami kecelakaan motor, dan kecelakaan itu mengakibatkan kecacatan pada kaki ku. Masa kecilku hingga remaja ku hidup penuh dengan bully an dari lingkungan maupun keluarga.
Aku mempunyai krakter diam tentang kesedihan ku, tak ada yang tau tentang kesakitan bathin ku. Ku mencoba membangun kepercayaan diri ku sendiri, bahwa ada hal lain yang ku punya. Sifat cerita, ku menemui kekasih pujaan hatiku yang membuat ku merasa paling beruntung karna dia menerima segala kekurangan ku dia begitu tulus mencintai ku dan kami pun menikah.
Seiring jalan nya waktu, kami mengalami kerikil dalam rumah tangga setiap kesalahan yang ku lakukan suamiku mengingatkan tentang kekurangan ku. Dia selalu bilang hanya dirinya lah mau, sebenar keputusan berat yang dia ambil untuk menikahimu. Selalu itu terus yang diulang-ulang. Kata-kata itu bagaikan racun mematikan untukku. Begitu besar kesalahan ku hingga itu terus yang suamiku ulang-ulang ketika ku melakukan kesalahan. Apa yang harus ku perbuat menyerah rasa tak mungkin karna kami sudang memiliki buah hati. Ada kah therpy hati agar ku bisa kuat. Atau apa memang kesalah ku yang ku lakukan pantas mendapat kata kata menyakitkan itu
