Jadi aku lagi bingung, soalnya aku nggak bisa matematika. Aku bisa nggambar tapi kayak insecure gitu sama gambaranku sendiri, udah satu tahun aku nggak nggambar, gara-gara setiap aku nggambar itu kayak aku merasa banyak yang salah. Perfeksionis ya namanya?. Sebenarnya aku dah tau solusi dari masalahnya itu. Cuman aku nggak bisa. Rasanya sedih banget dikatain bodoh sama orang tua sendiri dalam matematika. Gambarku juga nggak di reken dibanding kakakku yang nggambarnya bagus. Aku tu iri sama kakakku, dia pinter mtk, nggambar, prakarya, dll. Aku juga punya masalah sama temen. Jadi kayak dia itu suka megang-megang kayak payudara, kemaluan atau bokong. Aku jadi ngerasa terganggu. Tapi aku nggak bisa bilang apa-apa. Aku dah pernah njelasin ke guru, tapi nggak di tanggepin. Rasanya kesel banget. Temen temenku juga nggak pada nanggepin, padahal aku dah sabar. Ya namanya manusia pasti punya kelemahan, aku punya sikap pendendam gitu. Soalnya aku kalau misalnya ada yang buat aku kesel, bakal aku pendem jauh-jauh. Aku nyebutnya botol perasaan.
Tapi lama-kelamaan botolnya pecah. Nggak bisa diperbaiki(aku nggak pemaaf). Rasanya pengen nyekik dia pake sabuk aja, biar nggak gangguin aku lagi. Aku ikut bela diri. Tapi tahun 2020 ini tu mentalku kayak lemah banget, beda kayak pas kelas 4 dan 5. Mungkin semua botolnya pecah, mentalku jadi lemah. Aku berusaha untuk mematuhi semua perintah, peraturan, jadwal, dan apapun itu. Tapi itu membuatku muak! Ya ampun, rasanya pengen hibernasi aja kayak hewan. Aku pernah tenggelam dan ibuku nggak nolongin aku. Terus pas di mobil malah di caci maki terus gara-gara bikin malu. Aku pengen hibernasi aja, biar nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Sekarang aku sering nangis, padahal nggak ada apa-apa. Aku nangis nggak tau kenapa. Udh dulu ya. Makasih udah baca curhatanku.
Halo, saya melihat pelecehan seksual itu perlu ditanggapin serius. Harus dilaporkan, setidaknya ke orang tua. Karena usiamu msh di dalam pengawasan orang tua, maka tanggung jawab untuk melindungi kamu ada di orang terdekat, yaitu Ibu dan Bapak. Jangan ragu, dan tidak boleh sungkan, ini masalah serius.
Terkait dengan matematika, dan feeling insecure dengan nggambar, semua bisa dipelajari. Tentu, perlu memaafkan orang tua karena sudah mengatakan bodoh. Mereka hanya mengharapkan kamu untuk belajar lebih giat agar bisa seperti Kakakmu. Itu saja… jadi semangat belajar ya 🙂
Halo teman, kau jangan bilang bahwa tidak ada yang peduli denganmu karena itu akan menyakiti seseorang yaitu Tuhan-Mu sendiri. Berserahlah padaNya dan carilah teman yang tulus padamu. Untuk orang tua bila memang kamu merasa terintimidasi dan selalu membandingkanmu dengan orang lain, lawanlah dengan apa kamu kuasai. Gambar yang sempurna pasti diinginkan pelukisnya, sama seperti dirimu yg mendambakan kesempurnaan tapi itu bukan perfeksionis tadi kamu yg kurang percaya diri. Ayo teman tunjukan bakatmu dan buatlah orang-orang menatap bangga padamu. Aku tau ngomong gampang tapi kalo kamu niat pasti kamu bisa, tak peduli ortu, tmn, ataupun dirimu sendiri menghalangi bila kau berniat untuk menjadi dirimu yang baru pasti bisa. Semangat Teman, semoga berkat Tuhan selalu bersamamu 🙂
catt:bila tmn2mu melakukan pelecehan seksual padamu, beranilah untuk menolak dan beranilah untuk membuktikan bahwa apa yg mrk lakukan salah mungkin kamu bisa memfoto atau memvideokannya dan laporkan pada gurumu.