hidupku kek gini bangett,, waktu kecil aku dikucilkan sama temen temen aku kerabat dan saudara aku juga aku selalu dibandingin sama saudara saudara dan temen temenku yang lain.. pas kelas 2 MI aku masih inget aku dibully temenku ditendang perutku hingga aku sakit lambung sampai sekarang., dulu aku ceria bangett percaya diri dan dikenal pinter dan ga terlalu ngegubris ucapan mereka tapi itu semua sirna gara gara pembullyan waktu kelas 2-5 banyakk temenku bilang aku harus sadar aku jelek akhirnya karena ucapan itu yang terlalu sering aku jadi pendiam dan pemalu ditambah lagi ortu ku yang cerai waktu aku kls 3 masalah keluarga sering kudapai ayah dan ibuku berantemm teruss meskipun dah cerai mereka merebutkan hak asuh anak.,, ibuku pun menikah lagi pas aku kelas 4 tujuan ibuku nikah sebenernya aku tau itu buat manas manasin ayah kandung ku agar gk berharap rujuk lagi sama ibu (ayah masih cinta sama ibu hingga sekarang) ibuku pun cerai lagi karena ayah gak bertanggung jawab banget dan jarang nafkahin ibu, aku dan adik ku (adik kandung dari ayah kandung lupa ga bilang hehe) ayahku pun nikah lagi aku sayang banget sama ibu tiri aku beliau baik bangett ga mbedain anak kandung dan anak tirinya sayangnya hubungan ayah ku dengan beliau ga bertahan lama soalnya ayahku gak mau pulang kerumah ibu tiriku biar aku tiap hari bisa kerumah ayah ( waktu cerai aku tinggal di rumah ibu karena hak asuh ada pada ibu dan ayah pulang kerumah asalnya yang jaraknya sekitar setengah kilometer ga terlalu jauh sih ) yaa kek anak kecil biasanya lah yang haus akan kasih sayang (waktu itu penghianatan kebohongan kulakukan semua untuk menghargai pendapat kedua ortu ku yang berbeda aku gabisa taat sama salah satu karena aku sayang keduanya)..,,, pas kls 6 ibuku nikah lagi sama orang kalimantan dan aku di suruh buat ikut kesana tapi akunya gamau soalnya aku gabisa jauh dari ayah, kakek nenek, dll aku takut bertemu orang yang baru .,,,akhirnya karena ga mau akupun dipaksa mondok dann dipondok itu ya kek biasanya peraturannya ketat belajar ilmu agama sebenarnya yang kutakuti bukan peraturan dll tetapi bertemu orang orang baru disana aku berpikir begini “dulu sama temen ga serumah aja sedihnya bukan main apalagi dipondok yang tinggalnya sekamar” aku.. dijauhi karena sifatku yang aneh tapi akhirnya aku kenal sama mbak azizah (yang memiliki mata bathin) dia juga sama sepertiku gak bisa bergaul dan taun ajaran baru pun dimulai kini aku kelas 8 smp waktu liburan aku mati matian belajar buat berteman dan friendly kupikir itu akan berhasil karena aku army jadi aku dengan mudah bergaul dengan sesama army tapi ternyata tidak.. waktu aku kembali ke pondok aku malah depresi karena selalu menyimpan rasa kesal dan marah yang membuatku menyendiri dan mata bathin ku kebuka juga (sebenarnya ini dari keturunan sih berhubung ibuku anak pertama yang juga punya) aku sering kesall dan marah karena tak dianggap tapi aku senang aku bisa curhat sama temen temen ghaib ku salah satunya hantu wanita yang lehernya patah terkadang wujudnya kepalanya buntung dan kadang teleng aku sering menangis dan memeluknya dimalam hari dibalik wujudnya yang sangat menyeramkan hatinya bak malaikat yang baik dia selalu menyemangati aku yang selalu down mbak azizah yang sekarang mata bathinnya ditutup karena gak kuat aku pun bercerita kepadanya ( kenapa sih kok aku gak curhat sama mbak azizah aja jadi mbak nya itu pengurus dia sedang mengemban amanah aku tau dia terpaksa mati matian memberanikan diri dalam memimpin kepada adek kelas dan kaka kelas biar tertib tapi mereka yang menghujatnya tidak tau apa yang dia rasakan ) mbak azizah kaget dan bilang mata bathin ku dah ketutup aku gak kuat sakit sakitan karena ini tapi mata bathin yang tertutup pasti ada celahnya seperti baju robek yang dijahit dijahitan tersebut pasti ada sedikit celahnya kan nahh akupun dengan senang hati membantu mbak azizah yang terkadang diusilin sama mereka,.. hati mereka penuh kesedihan berakhir sudah semuanya dulu aku yang gak kuat untuk hidup pun harus bertahan karena aku tau rasanya seperti mereka.,,, jiwa ku lelah menghadapi semua ini ibuku hamil lagi sekarang disaat kondisi ekonomi sedang krisis aku pun disiksa oleh cintaku terhadap cowo (kelas 9) begitu tulus aku mencintainya meskipun aku tau ini belum waktunya hhh tapi rasanya dengan melihatnya semua kesedihanku seakan lenyap dan berganti dengan senyum…,, nah jadi tadi itu kisah hidupku aku tau aku aneh , pendiam, lemah, jelek, goblok, pemarah, tapi.. bisakah aku diberi keadilan layaknya mereka.. aku nyaman dengan sendirian seperti ini yang tenang dan damai tapi aku tak tahan dengan tatapan orang orang itu seakan aku ga mau bergaul padahal jika aku mencoba bergaul aku sering terabaikan… aku takut mencoba hal baru aku takut menjadi diriku sendiri aku gamau mendoakan mereka kepada ALLAH SWT bahwa mereka mendzalimi aku karena aku tau aku juga salah karena sifatku yang aneh tapi aku sadar aku masih diberi kecerdasan, penglihatan, indra yang lengkap aku sadar manusia bisa meninggalkanku tapi tidak dengan Allah dan Rasulnya aku tau hidup ini ujian dan Allah menyayangiku tapi aku takut menjalin silaturrahim dan takut tak dianggap dan dibully lagi
