Pernah gak sih kalian mengalami paksaan? .
Saya mengalaminya..
Saya pernah berbuat sesuatu namun saya bertanggung jawab atas perbuatan yang saya lakukan, suatu hari saya dipaksa alias dijodohkan dengan alim ulama namun saya tidak tertarik. Karena dalam pikiran saya nikah itu sesuatu yang keduanya harus saling mensupport ada ketertarikan diantara keduanya, kalau kalian bilang ahh kenapa gak jalani aja dulu? Apa karna tampangnya kurang keren? Gak gitu gaes.. Saya tidak berminat dengan orang itu, dan saya dipaksa harus mau dan bberapa kerabat alim ulamanya datang padaku istilahnya melamar lah ya.. Saya pun menangis sejadi jadinya, saya bilang saya tidak mau, namun bapaku bilang saya sudah trima, kamu gak bisa ganggu gugat keputusan saya.. Saya menangis dan bilang saya tidak mau.. Mreka pun mendengar tangisan saya namun mereka hanya diam dan melanjutkan, mereka membandingkan hidupku dan hidup mereka yang dulu juga sama sama dijodohkan… Masalah awal gak Terima itu hal yang wajar..
Pulang lah mereka…
Dan saya pun cepat cepat meng SMS dia yang dijodohkan dengan saya.. Saya tidak menerima lamaranmu dan yang menerima bukan saya tapi bapak saya.. Saya tau porsi watakku itu seperti apa.. Jika saya tidak mau saya tidak akan mau sampai kapanpun.. Jika dipaksakan saya bisa melakukan hal gila nantinya dalam pernikahan itu…
Lalu dia pun melihat kan isi chat tersebut pada bapaku, lalu saya pun d panggil bapaku, dan bapaku murka.. Mengungkit srmua kejadian bahwa saya sudah d besarkan dengan baik saya tdak telantarkan kamu, saya juga sekolahkan kamu, akhirnya hp ku dibanting pakai palu sehancur mungkin dan dia memukul mukaku, menginjak badanku menginjak kepalaku dan saya pun histeris ketakutan, bapaku bilang saya ingin bunuh kamu kalau bisa, mamaku hanya bilang kamu anak solehah kamu harus bilang iya sama bapakmu.. Sepanjang saya hidup dari kecil sampai sekarang saya baru mendengar mamaku memuji saya anak solehha di saat saya sedang ketakutan karna dipukul… Mreka pun bilang kalau tdak mau nurut mama dan bapak akan bercerai… Dan mamaku pun bilang kepada saya kamu mau mama sama bapa bercerai? Kamu ingat masih ada adek adekmu yang butuh biaya masa mama harus cerai? ?
Hatiku hancur sehancur hancurnya…
Will be continue…