hidupku selalu diatur oleh orang tua ku

HAII! aku mau sedikit mengeluarkan keluh kesahku boleh ya hehe. Sebenernya agak takut sedikit untuk curhat online karena takut kebongkar identitasku hehe karena saat ini kalau aku mau melakukan sesuatu sebisa mungkin identitas aku ga ketauan hehe, oke lanjut aja. So tahun ini aku berumur 18 tahun, ya mulai masa pendewasaan lah ya dan memang sudah seharusnya aku untuk bersikap dewasa seperti umur aku saat ini. Bisa dibilang aku lahir dari keluarga ya berkecukupan sangat cukup banget, aku bersyukur kok tapi aku terkadang merasa kalau aku bisa dilahirkan kembali aku memilih untuk tidak bersama keluargaku saat ini. Aku tau ini dosa banget sih aku bilang gini, mungkin bisa dibilang orang ter gatau diri kayanya hehehe. Aku emang dari keluarga berada, tapi fyi aja guys aku merasa bahwa aku ga bisa menjalani hidup aku. Kenapa? karena hidup aku udah diatur sepenuhnya oleh kedua orang tua aku. Harta emang bisa membeli kebahagiaan terkadang, tapi gak bisa sepenuhnya kebahagiaan di dapetin karena uang. Aku anak bungsu dari 2 bersaudara, kakak aku suka iri sama aku katanya karena ayah pilih kasih kalau aku minta langsung aja dikasih sama ayah sedangkan kakak aku ga. Tapi itu semua ga selalu enak, karena ya aku harus selalu menuruti permintaannya dan aku gabisa nolak.

Oke kenapa aku takut untuk cerita online gini karena aku mahasiswa fk yang dimana aku harus menjaga dan berpikir ulang apa yang mau aku lakukan, tapi jujur guys ini sangat menyiksa buat aku. Karena aku udah gatau lagi mau bercerita kemana tentang apa yang aku rasakan saat ini, aku adalah orang yang sangat terbuka kepada orang tua aku saat dulu, tidak dengan sekarang. Aku sempat berkonsultasi kepada psikolog, dan saat itu orang tua aku berkata “tau ga kamu itu kurang iman, ga percaya ya sama Allah, dosa tau ga. Makanya banyakin shalat, ngaji. Sakit mental tuh gaada, kamu tuh kurang imannya kalau percaya sama Allah gaakan nih yang kaya gini gini sok sok sakit mental” disitu aku merasa speechless banget, dimana kedua orang tua aku yang aku percaya bisa membantu aku dikeadaan apapun, malah justru semakin menjatuhkan aku. Oh iya, aku udah ngerasa bahwa mental aku udah ga bener sejak SMA makanya aku pengen jadi psikolog, tapi sayang banget gabisa kenyataan hehe karena aku diharuskan masuk ke FK. Dan aku suka iri gitu sama yang ayahnya tuh sayang banget ke putrinya, memang dulu ayahku adalah cinta pertamaku, tapi rasanya semua berubah ketika beliau menamparku hehe secara fisik aku ga merasakan sakit yang luar biasa tetapi dari dalam aku merasakan sakit yang luar biasa dimana aku yang sangat mencintai beliau, aku selalu mengikuti perkataan beliau dan hanya dalam sekejap aku merasakan sakit yang luar biasa karena tamparan beliau. Memang hubungan aku dengannya sekarang sudah kembali seperti dulu, tapi kalau aku selalu teringat tamparannya, ucapannya semua tertempel dengan lekat di ingatan aku. Konflik ini semua bermulai dimana aku tidak kuat bertahan dalam fakultas yang aku jalani saat ini, tetapi beliau selalu seperti itu keinginan sepihaknya. Dan pada akhirnya aku tetap harus menyelesaikan semua yang aku jalani, aku lelah aku cape dan segalanya aku rasakan sendirian karena pada akhirnya jika aku mengeluh akan selalu dibandingkan dengan apa yang mereka rasakan dulu.